UMKM Ndhowon di Kabupaten Wonosobo merupakan penghasil produk fashion seperti sepatu, jaket, tas, peci, sajadah, dll yang berasal dari bulu domba sebagai bahan utamanya. Pengelolaan usaha fashion masih dilakukan secara konvensional oleh Bapak Wibowo Ahmad, sebagai pemilik usaha. Pada aspek produksi, belum ada mesin pengurai bulu Dombos sehingga masih dilakukan secara manual dengan tenaga manusia yang menyebabkan biaya produksi menjadi tinggi. Pada aspek manajemen, pemasaran masih melalui pameran secara luring sehingga belum dikenal oleh masyarakat. Kemudian, produk fashion ini juga belum memiliki branding yang bisa digunakan sebagai ciri khas dari produk tersebut.
Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat skema Penerapan Iptek Masyarakat (PIM) yang didanai oleh Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tahun Anggaran 2022, tim Polines melakukan pendampingan kepada UMKM Ndhowon melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat skema Penerapan Iptek Masyarakat (PIM). Tim Pengabdian Politeknik Negeri Semarang yang diketuai oleh Farika Tono Putri dan anggota Ragil Tri Indrawati serta Rizkha Ajeng Rochmatika dan dibantu oleh 3 orang mahasiswa memberikan pendampingan kepada UMKM Ndhowon untuk meningkatkan produktivitas, penjualan, serta pemasaran produk fashion dari Bulu Dombos. Kegiatan pertama yaitu pembuatan mesin fiber opener atau mesin pengurai bulu domba sebagai Teknologi Tepat Guna (TTG) dengan kapasitas produksi sebesar 15kg/jam. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kerja sehingga dapat menekan harga produksi. Kedua, pembuatan branding product berupa logo dan label yang ditujukan untuk memberikan ciri khas dari identitas produk UMKM Ndhowon. Ketiga, pembuatan 2 akun media sosial dan 1 ecommerce untuk pemasaran berbasis online guna memperluas jangkauan pemasaran produk. “Harapannya kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kerja dan pemasaran produk yang dihasilkan agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat”, jelas Farika Tono Putri. Bapak Wibowo selaku pemilik UMKM Ndowon merasa terbantu dengan pelaksanaan kegiatan program pengabdian masyarakat oleh tim Politeknik Negeri Semarang. Alat yang diberikan dapat meningkatkan produktivitas mitra sebesar 50%.