Temanggung – Keterbatasan, peralatan, kapasitas produksi hingga pengetahuan tentang pengemasan yang sangat minim, menjadi berbagai kendala yang dihadapi oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam mengembangkan usaha. Peran perguruan tinggi dalam hal ini Politeknik Negeri Semarang (Polines) sebagai perguruan tinggi vokasi sangat dibutuhkan masyarakat.
Melalui Program Produk Teknologi yang Didiseminasikan ke Masyarakat yang didanani Kemenristek/BRIN tahun 2020 tim dosen Politeknik Negeri Semarang yang diketuai oleh Drs.Paryono, SST, MT berkomitmen dalam pendampingan penerapan produk teknologi pada KWT “Pertiwi Raya” serta pemberian alat teknologi tepat guna berupa alat penggiling ketela, Peniris minyak dan Pengemas semi otomatis.
“KWT Pertiwi Raya bergerak pada produksi makanan ringan “Pothil” yang merupakan makanan khas Temanggung yang terbuat dari bahan dasar ketela. Pasar dari KWT tersebut masih diputaran Temanggung Magelang, yang selama ini sangat kesulitan untuk mengolah pothil yang dikerjakan secara manual penuh” demikian papar dosen Polines Paryono yang didampingi 2 dosen Polines lainnya yaitu Giyanto, dan Teguh Budi Santoso, di kampus Tembalang kemarin
“Diharapkan dengan adanya peralatan baru yang berupa, penggiling ketela, Peniris minyak dan Pengemas semi otomatis KWT tidak lagi mengalami kesulitan dalam memproduksi pothil dan kualitasnya meningkat” pungkas Paryono.